Mau belajar menulis tapi belum ada ide? Jangan takut, jangan
cemas. Karena kalau masih takut dan cemas, masalah tak akan bisa diatasi. Iya,
tidak? Untuk membuat sebuah tulisan kita bisa memulai dari sesuatu yang kecil
atau menulis sesuatu yang kita sukai. Hal terpenting yang harus kita
ketahui terlebih dahulu adalah menulis itu hanyalah sebuah keterampilan yang
bisa diasa dan siapa saja bisa menulis. Ok, terlepas dari bakat dan kemampuan.
Mari kita mulai topik tentang menulis melalui gambar dan vidio.
Untuk memulai belajar menulis atau melahirkan ide. Bisa mulai dari sebuah foto atau vidio. Dari sebuah foto kita bisa mendeskripsikan ke dalam beberapa hal. Bisa sebagai artikel, opini, cerita, atau sebuah puisi.
Sebagai contoh tersebut yang telah
dilakukan seorang guru besar, beliau juga seorang blogger Indonesia yang telah
banyak menciptakan penulis dari pelatihan menulis melalui WAG. Beliau adalah
pak Wijaya Kusuma, sapaan akrabnya adalah om Jay.
Dalam kelas yang dilaksanakan secara daring (25 Agustus 2021).
Beliau mengajak para peserta untuk menulis sesuatu dari apa yang dilihat dan didengar.
Beliau memulai mengirimkan sebuah foto. Yaitu foto beliau sendiri.
![]() |
foto by om Jay |
Dari gambar tersebutlah peserta akan menulis/ mendeskripsikan sesuai yang dilihat. Berikut adalah beberapa tulisan yang telah dihasilkan oleh
peserta:
1. Tulisan pertama
Sang Founder
Saya mengenal Om Jay sejak kami masih sama sama kuliah di kampus yang sama, hanya berbeda fakultas dan jurusan. Gedung kami bersebelahan namun saat itu, hanya say hello tanpa bicara banyak. Maklumlah kampus IKIP Jakarta di awal tahun 90-an bagaikan pesantren. Pergaulan laki laki dan peremouan yang saya rasakan saat itu dibatasi .
Di tahun 1994 ketika jelang harus menyusun skripsi, saya
malah aktif masuk organisasi yang di dalamnya juga ada Om Jay. Tapi tidak terlalu mengenalnya Hingga
akhirnya kami lulus dan tak saling jumpa
lagi
Akhirnya tahun 2014 kembali kami bergabung dalam grup alumni
organisasi saat di kampus. Baru kutahu ternyata nama beliau sudah besar dengan
julukan sang blogger pendidikan. Sebagai
tokoh kontroversi di grup, mental om Jay sangat kuat, bertahan dalam sikap dan
pendirian, berupaya mengajak pada kemampuan
menulis dan semangat berbagi
Kini apapun penilaian orang om Jay adalah tokoh yang sanagat
berjasa bagi kami penulis pemula
2. Tulisan Kedua
Ini adalah seorang motivator literasi yang luar biasa dan
banyak membawa perubahan bagi setiap orang yang ingin mengalami perubahan dalam
hidupnya. Beliau juga banyak membantu orang yang terpuruk karena
ketidakpercayaan diri menjadi pribadi yang berani menerima tantangan. Semoga sehat
dan diberkati wahai sang motivator.
3. tulisan ketiga
Seorang motivator pendidikan dan literasi. Inspirator
handal dalam hal aktivitas menulis. Wajah sederhana tapi tetap berwibawa dan
bermakna. Senyum khas yang menyejukkan suasana. Tak pernah lelah memotivasi
penulis pemula, menghargai apapun karya yang ada. Itulah pak Wijaya Kusumah,
alias om Jay. Saya mengenal beliau lewat channel belajar menulis gel 20. Saya dicemplungkan oleh bunda Aam ke dalam kawah candradimuka dan disitulah tau sosok
om Jay yang sudah melahirkan banyak penulis baru yang unggul. Karya karyanya
sudah menembus level nasional . Semoga sehat selalu dan terus menginspirasi
dunia literasi Indonsia.
4. Tulisan keempat
Seorang Blogger Indonesia, yang telah membuka kelas menulis dengan jumlah angkatan mencapai 20. Sebuah prestasi yang luar biasa. Dari beliau lahir para penulis yang sangat piawai dibidangnya. Bahkan melahirkan generasi yang cakap akan menciptakan ranah berfikir yang semakin luas dan dapat mengulik singa tidur bin malas untuk bisa bangkit dalam membuka dunia cakrawala menulis. Seorang yang membuahkan amal jariah yg tak kan pernah putus.
Dari praktek sederhana ini kita bisa menyimpulkan bahwa
setiap yang dilihat akan ada beberapa pendapat dari apa yang melihat. Ini
hanyalah bentuk sederhana kita bisa mendaptkan ide, yaitu dengan cara
mendeskripsikan sesuatu lewat gambar.
Ternyata dari sebuah foto banyak melahirkan sebuah tulisan yang menarik. Bila kita mampu menulis dengan hati, maka foto itu akan bernyawa. Apalagi bila kita mengenal sosok foto dari orang yang kita kenal. Walaupun belum pernah berjumpa secara langsung (om Jay)
Trik selanjutnya yang diberikan oleh guru bloger saat belajar
melalui WAG adalah menulis dari sebuah video. Vidio yang dikirim om Jay berisi vidio beliau sendiri yang sedang menyanyi lagi belajar diwaktu kecil. Vidionya bisa ditonton pada limk berikut. Siapa tau ada yang mau ikut menulis juga.
https://www.youtube.com/watch?v=Ew8D-riqLsk
Dan berikut adalah hasil dari tulisan beberapa peserta:
1. Menyaksikan video tersebut mengngatkan saya pada masa kecil saya, bergabung diajak abang saya untuk ikut anak remaja masjid, lagu singkat nan padat syarat akan pesan. Lagu tersebut hingga kini tak punah, tak surut oleh zaman, bahkan jadi awal kalimat saat menasehati dan mengingatkan anak kandung bagkan anak didik. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang sukses jia tak diasah sejak kecil, kira-kira seperti itu pesan yang terkandung dalam syair tersebut.
2. Mendengar Nyanyian Om Jay saya ingat dengan orang tua saya. Belaiau yang juga sering menyanyikan lagu ini kalau saya lagi malas belajar. kemudian beliau mengatakan kalau sudah tua nanti seperti saya, walau belajar tapi susah ingatnya. maka kalau bisa belajar sekarang ya belajar sekarang kata beliau. ternyata sekarang setelah saya mempunyai anak anak, saya sering mengatakan hal yang serupa pada anak anak saya. inilah lagu sepanjang masa. tapi bagi saya belajar menulis bersama di WAG belajar menulis tidak berlaku nyanyian ini,..He he he walau saya sekarang sudah hampir kepala 5, saya akan menulis ibarat diatas batu he he he...
3. "Lagu Sarat Makna*
Walaupun suaranya sumbang, Omjay tetap semangat menyanyi. Sungguh sebuah lagu yang sarat makna dan menggugah. Pesannya begitu jelas ketika syair itu ia nyanyikan. "Belajar diwaktu kecil seperti mengukir di atas batu, belajar sesudah dewas, bagai mengukir diatas air, la..la..la” begitulah lagu yang Omjay nyanyikan ciptaan Nur Asiah Jamil.
Om Jay ingin memberikan pesan. Selagi ada waktu, teruslah belajar. Belajar hingga ruh ini lepas dari jasadnya. Mumpung ada waktu luang, waktu kosong, manfaatkan belajar. Karena manusia sering lupa, ketika ia sehat, tidak mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Padahal, waktu menjadi modal utama untuk melejitkan potensi.
Intinya apapun medianya. Baik itu dari foto/gambar dan video
semua tergantung bagaimana kita memandangnya. Gambar yang digunakan bisa
dihasilkan sebagai bentuk puisi, cerpen, atau bahkan sebuah srtikel yang bagus. Begitu pula dari sebuah vidio.
Maka, mulai hari ini jadikan alat inera yang kita miliki untuk bisa mengasilkan sebuah karya yang nantinya akan bermanfaat. Baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Gunakan mata yang melihat sebagai kamera yang memotret segala kejadian untuk ditulis. Gunakan telinga yang menengar segala perkataan yang baik untuk sebuah reverensi. Gunakan lidah sebagai indera pengecap untuk menuliskan rasa enak, asam, asin, guris, sedap setiap makanan, dan lain sebagainya.
Selamat menulis.
Selamat mencoba.
Resume yang luar biass. Keren Bu... Suka👍👍
BalasHapusKeren nian. Jempol
BalasHapus